Jemaat Tunarungu, Merayakan Natal
25 Desember 2017, 20.00

Hari raya umat kristiani yang jatuh disetiap tanggal 25 Desember ini disambut oleh umat kristiani dengan penuh suka cita. Tak terkecuali para penyandang tunarungu dan tunawicara, mereka pun menyambut dengan bahagia hari raya umat kristiani tersebut. 

Terlihat dari raut wajah mereka menyiratkan rona bahagia, mereka ikut bernyanyi dan larut dalam kebahagiaan hari Natal. Di Gereja Pengharapan Alloh Solo penyandang tunarungu dan tunawicara berkumpul untuk menyanyikan lagu lagu Natal. Selain itu juga acara perayaan hari natal di Gereja Pengharapan Alloh Solo ini juga dipimpin oleh seorang pendeta yang didampingi penerjemah isyarat, senyum mengembang terlihat diwajah penerjemah bahasa isyarat. Hal ini menyiratkan ajakan kepada para penyandang tunarungu dan tunawicara untuk turut serta ikut di dalam kebahagian hari Natal.
Attachments area
 
 

Komentar

  1. Unknown7 Januari 2018 pukul 02.04

    Ternyata tunarungu juga bisa menikmati hari natal dengan bahagia. Terima kasih infonya bumi setiadi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia adalah Bahasa Pemersatu Bangsa

Bahasa Indonesia adalah Bahasa Pemersatu Bangsa   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI), yang dinamakan Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan berkomunikasi. Sedangkan menurut Harun Rasyid, Mansyur, dan Suratno (2009: 126), arti Bahasa adalah dtruktur dan makna yang bebas dari seseorang sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan atau menggambarkan objek tertentu. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang diguakan oleh masyarakat untuk berinteraksi dengan orang lain untuk menyampaikan suatu tujuan tertentu.             Negara Indonesia memiliki keanekaragaman bahasa. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa yang berbeda. Namun apa yang sebenarnya menjadi pemersatu dari bahasa-bahasa yang beragam itu? Tentu saja bahasa Indonesia, bahasa persatuan Negara Indonesia. Mempelajari bahasa Indo...
Baca selengkapnya

Bahasa Bunyi dan Bunyi Bahasa

Hallo sahabat Bumi Setiadi..  Tahukah apa yang dimaksud dengan onomatope? Onomatope adalah tiruan bunyi atau sering disebut dengan penamaan kata berdasarkan bunyi.  Pada tanggal 12 Desember 2017 tepatnya pukul 14:30 WIB, kami mewawancarai dosen Biologi yang bernama Suhendar, M. Pd. Beliau mengajar tentang prilaku  hewan. Saat kami bertanya apa saja bunyi yang bisa ditiru? Beliau menjawab “Suara alam, benda, manusia, dan hewan” . beliau juga menjelaskan bahwa prilaku hewan ada kaitannya sengan tiruan bunyi bahasa seperti suara kucing mengeong pelan itu menandakan ia sedang kelaparan. Beliau juga berkata bahwa tiruan bunyi ini adalah bahasa yang dapat mempermudah manusia dalam membedakan suara dan mengenali bahwa  suara hewan seperti ini, dan suara alam seperti itu misalnya. Adapun tiruan bunyi yang berasal dari alam, manusisa, benda, dan hewan adalah sebagi berikut : ✓ Burung mencericip/berkicau ✓ Babi menguik ✓ Bebek meleter ✓ Anjing menggonggong/menden...
Baca selengkapnya

Mahasiswa UMMI Berkunjung ke Balai Bahasa Jawa Barat

Gambar
BUMI.SETIADI.NEWS. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi  (UMMI) yang mengontrak Mata Kuliah Pembinaan dan Perkembangan Bahasa Indonesia berkesempatan mengunjungi Balai Bahasa Jawa Barat di kota Bandung pada tanggal 10 Januari 2018. Acara ini diikuti oleh enam belas Mahasiswa dan tujuh Dosen. Saat memasuki lokasi Balai Bahasa Jawa Barat kami disambut dengan baik. Mereka mempersilakan kami untuk memasuki ruangan karena akan ada ilmu yang akan disampaikan berkaitan tentang bahasa. Dalam kunjungan ini Pembina Balai Pustaka mengajarkan kami tentang penti ngnya bahasa Indonesia dan menanamkan pada kami sikap bangga terhadap bahasa Indonesia. Dari kunjungan ini kami mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat. “Banggalah memiliki bahasa Indonesia, setialah berbahasa Indonesia dan gunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar,” ujar Drs. Soetejo selaku Pembina Balai Bahasa Indonesia.
Baca selengkapnya